Aku juga pernah di tinggal kesasih
menangisi kemalangan
terjebak dalam kebuntuan
terperosok dalam lubang kebingungan
termakan oleh garangnya kebencian
terasa hidup untuk kesedihan
menangisi kemalangan
terjebak dalam kebuntuan
terperosok dalam lubang kebingungan
termakan oleh garangnya kebencian
terasa hidup untuk kesedihan
Kurasakan
langit mengitamkan sunyi tanpa tawa. Rasa di cat suram dari catatan dingin
tanpa ruang kehangatan. Sosok apa yang ikut memburu jejak kaki yang kalah. Aku
ketakutan untuk hidup lebih lama. Bumi menjadi neraka yang dipinjamkan bagi
hatiku.
Aku juga pernah dihianati kawan
Bungaku tercuri dari pot cantik di halaman
Terbunuh nafas yang menempel di dedaunan
Tercerai berai asa yang terajut di pelaminan
Bungaku tercuri dari pot cantik di halaman
Terbunuh nafas yang menempel di dedaunan
Tercerai berai asa yang terajut di pelaminan
Lalu seorang
kawan datang menawarkan tawa bagi kemuraman. Dengan narkoba katanya tawa
berkekalan. Setenggak arak, selinting ganja atau sebutir koplo pasti
menuntaskan kekalahan. Katanya aku akan lahir sebagai manusia baru di tengah
kehidupan.
Dengan tawa aku menolaknya. Kukatakan
bahwa narkoba bukan penolong utama
Sujudku pasti sampai pada-Nya
Ia pasti mengganti segala yang hilang
Ia pasti tau apa yang kubutuhkan.
Sujudku pasti sampai pada-Nya
Ia pasti mengganti segala yang hilang
Ia pasti tau apa yang kubutuhkan.
Tidak Ada Komentar Pada Artikel » HANYA TUHAN PENOLONG UTAMA BUKAN NARKOBA
Posting Komentar